Halaman Depan
 Pelatihan Manajemen




Penterjemahan:

'العربية / Al-ʿarabīyah
Bahasa Indonesia
Català
中文 / Zhōngwén
English
Español
Filipino/Tagalog
Français
Ελληνικά / Elliniká
Italiano
日本語 / Nihongo
بهاس ملايو / Bahasa Melayu
Polszczyzna
Português
Română
Русский
Türkçe

                                        

Halaman lain:

Modul

Peta Situs

kata kunci

Kontak

Dokumen yg berguna

link berguna

TIP-TIP PELATIHAN MANAJEMEN

Oleh Phil Bartle, PhD

diterjemahkan oleh Henry Mangkusasono


Didedikasikan untuk Gert Lüdeking

Catatan (Hand-out) Lokakarya

Koleksi singkat tip-tip untuk memperbaiki manajemen

  1. Kami (kelompok masyarakat) membutuhkan visi. Masyarakat harus memutuskan, secara keseluruhan, apa yang mereka ingin lakukan. Ada banyak kemungkinan tujuan, tetapi masyarakat harus bersatu dan memilih apa yang ia ingin lakukan. Pelatih dapat menggunakan kutipan dari Alice in Wonderland untuk menggambarkan hal ini. "Jika kita tidak tahu ke mana kita akan pergi, maka jalan apapun akan diterima." (Lewis Caroll). Tanpa visi untuk kemana masyarakat ingin menjangkau, masyarakat lebiih baik tinggal di tempat dengan apa adanya (dengan kemiskinan ketakacuhan, dan ketidaknyamanan) saat ini.

  2. Setelah tujuan dan arah telah dipilih, keputusan untuk perencanaan perlu di setujui untuk mencapai atau mendekati tujuan itu. Hal ini dapat diilustrasikan oleh ungkapan: ". Jika kita gagal untuk berencana, maka kita berencana untuk gagal" (Juga lihat "Slogan") Jika sukses atau kemenangan dapat diartikan sebagai mencapai tujuan, maka kita perlu berencana untuk mencapai tujuan tersebut. (Tentu saja tujuan dapat berubah selama proses mencapai itu, dan tentu setelah tercapai).

  3. Pelatih dapat mengingatkan kelompok bahwa perencanaan berarti serangkaian proses pikiran yang akan memimpin kelompok untuk dalam kondisi apa sekarang, ke mana (atau dalam kondisi apa) diperkirakan ketika tujuan tercapai. Proses pikiran itu harus logis dan konsisten, dan menuntun dari aktualitas sekarang ke hasil yang diinginkan di masa depan. Pelatih dapat menunjukkan bahwa: "Kami berencana melihat ke belakang dalam waktu (Mulailah dengan akhir dan berakhir dengan awal)." Mulai merencanakan dengan mengidentifikasi ke mana kita ingin pergi, kemudian meminta langkah-langkah apa yang diperlukan untuk sampai ke sana. Setiap langkah dari situasi saat ini secara logis harus menghubungkan dengan yang berikutnya sampai akhir yang diinginkan tercapai.

  4. Selama proses mengidentifikasi dan memilih strategi, kelompok didorong untuk membuat apa yang mereka milki di gunakan sebaik mungkin atau paling efisien dan efektif untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Efisiensi jangan di abaikan, meskipun dapat diinterpretasikan dalam banyak cara. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk "Dapatkan lebih banyak output untuk sedikit input (memaksimalkan efisiensi)" Satu kalimat menarik yang dapat menggambarkan hal ini adalah, "Jangan bekerja keras, tetapi dapatkan hasil." Di sini nilai dikagumi dari "kerja keras" (sarana atau input) terbukti kurang penting daripada hasil kerja yang (akhir atau output). Hal ini tidak dimaksudkan sebagai dorongan untuk menjadi malas, tetapi sebagai dorongan untuk menggunakan sumber daya (termasuk tenaga kerja sendiri) dengan bijaksana, dan karena itu (dalam konteks ini) secara efisien.

  5. Proses pengambilan keputusan yang partisipatif dan inklusif dapat memanfaatkan sumber daya tersembunyi, yang secara lain seperti diktatorial bakal hilang. Pelatih mengajarkan untuk, "Libatkan semua orang dalam keputusan." Satu (sempurna) manusia, meskipun atasan atau kepala, memiliki lebih sedikit informasi, pengalaman, kebijaksanaan, daripada kelompok yang bersangkutan secara keseluruhan, termasuk yang tenang atau rendah hati. Dalam hal demokratisasi, setiap anggota masyarakat punya hak untuk berpartisipasi, dalam hal memaksimalkan kekuatan komunitas, identifikasi sumber daya, dan menemukan strategi kreatif, mengikutsertakan semua adalah metode manajemen.

  6. Pelatih harus mengingatkan masyarakat bahwa mereka harus bertujuan untuk "berdiri di atas kaki sendiri." Ketergantungan, dan ketergantungan pada bantuan luar ', sumber daya, dan bahkan arah, sama sekali tidak berkelanjutan (orang luar akan pergi), serta membawa kelemahan dan kerentanan. Mendorong kemandirian, itu adalah kewajiban atau tugas serta hak. Ungkapan yang perlu digunakan di sini: "Jika Anda menyalahkan orang lain, Anda menyerahkan kekuasaan Anda untuk mengubah," (Ray Anthony). Pelatih tidak boleh ditipu oleh alasan, "Kami terlalu miskin dan kita perlu bantuan dari luar." Setiap kelompok atau masyarakat, tidak peduli seberapa miskin, jika terdiri dari manusia hidup, memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, sebagian besar mungkin tersembunyi. Kemiskinan sebenarnya adalah ketidaksadaran pada sumberdaya yang ada bukan adalah kekurangan pada sumber daya.

  7. Tidak ada makan siang yang gratis (sesuatu pasti ada harganya). Tenaga kerja relawan dan sumbangan umum harus dibayar, meski tidak dalam mata uang moneter murni. Pembayaran itu mungkin lewat penghargaan umum, dorongan, pujian dan juga pengakuan. Pelatih Manajemen di perusahaan telah menunjukkan bahwa tenaga kerja yang di bayar pun tidak berpartisipasi secara penuh atau menghasilkan lebih banyak hanya atas dasar gaji atau upah. Pengakuan, pujian dan dorongan lebih berdampak dalam mendapatkan output yang terbaik baik dari relawan ataupun tenaga kerja bayar. Hargai kontribusi, pujilah yang jujur​​, tekankan yang positif, abaikan yang negatif, jangan mengkritik.

  8. Kita tidak bisa diam. Jika kita tidak maju, maka kita akan tergelincir mundur. Masyarakat manusia bersifat dinamis, selalu berubah. Tidak mungkin kita memecahkan masalah dengan "sekali dan untuk semua," (yaitu kekeliruan). Yang mungkin saat ini solusi untuk masalah, jika terus digunakan, besok mungkin menjadi masalah.

Tentu saja ada pelajaran dan prinsip-prinsip lain dalam pelatihan manajemen. Dokumen web tidak bisa mendaftarkan atau menggambarkan mereka semua. Kita mengundang Anda untuk mengidentifikasi yang lain.

Seperti yang Anda lakukan, tambahkan tip-tip itu ke kantong pribadi profesional Anda dalam memobilisasi, dan juga bagilah dengan kami dan dengan rekan-rekan Anda.

––»«––

Aksi Masyarakat; Menggali suatu Parit


Aksi Masyarakat; Menggali suatu Parit


© Hak Cipta 1967, 1987, 2007 Phil Bartle
Desain Web oleh Lourdes Sada
––»«––
Pembaruan Terakhir: 2012.09.26

 Halaman Depan