Halaman Utama
 Memulai




Terjemahan:

'العربية / al-ʿarabīyah
Bahasa Indonesia
Български език
Català
中文 / Zhōngwén
Deutsch
English
Español
Euskara
Ewe
Filipino/Tagalog
Français
Galego
Ελληνικά / Elliniká
हिन्दी / hindī
Italiano
日本語 / Nihongo
Kiswahili
한국어 / Hangugeo
بهاس ملايو / Bahasa Melayu
Português
Română
>తెలుగు /Telugu
ไทย / Thai
اردو / Urdu

                                        

Halaman lain:

Modul

Peta Situs

Kata kunci

Kontak

Dokumen yg berguna

Link berguna


DIALOG PUBLIK

Bagaimana Menyelenggarakan sebuah Pertemuan Publik

oleh Phil Bartle

diterjemahkan oleh Betha Apriana


Materi Pelatihan

Seorang mobilisator membutuhkan ketrampilan dalam berkomunikasi dengan masyarakat

Baik dalam upaya meningkatkan kesadaran atau mengorganisir masyarakat, alat utama Anda untuk berkomunikasi adalah sebuah pertemuan publik, yang mana diskusi adalah kegiatan utamanya.

Dalam hal ini, menjadi sangat penting bagi Anda untuk mengetahui seluruh informasi dan berdiskusi mengenai tujuan para penggerak Anda, seperti telah disebutkan di atas, dan konsep-konsep kunci, seperti yang terdapat dalam kata-kata kunci.

Lebih lanjut, janganlah menghafal definisi; seiring dengan meningkatnya pemahaman Anda terhadap konsep-konsep tersebut, intepretasikan kembali semua konsep itu, dan perdebatkan pula dalam jurnal atau dengan rekan kerja Anda.

Jangan berceramah seperti seorang tokoh agama; jangan berpidato seperti layaknya seorang politikus; dan jangan pula mengajar seperti seorang profesor. Hindari kata-kata yang bersifat dogmatis, mengkritisi, atau mendikte. Fasilitasi, bertanya, arahkan.

Teladan terbaik Anda sebaiknya adalah tokoh-tokoh pendidik dari jaman Yunani kuno seperti Socrates, yang memiliki metode mengajar dengan selalu bertanya, tanpa memberikan jawaban. Socrates adalah seorang fasilitator yang hebat, yang selalu mengarahkan orang untuk berpikir (analisa, pengamatan) bagi dirinya sendiri.

Tampilah dengan santai dan percaya diri dan selalu penuh dengan informasi. Pancing usulan-usulan dari para peserta.

Ajukan pertanyaan-pertanyaan, khususnya kepada peserta yang cenderung diam dan malu-malu, untuk menyatakan pendapat. Sebaiknya jangan terlalu banyak memberikan kesempatan kepada mereka yang terlalu dominan dan percaya diiri agar mereka tidak mengambil alih bahkan mengontrol jalannya diskusi.

Dalam pertemuan-pertemuan publik, Anda juga harus memperkenalkan sesi "urun rembuk" , yang nantinya akan Anda gunakan lagi dalam sesi perencanaan bagi komite eksekutif. Jelaskan bahwa dalam beragam sesi, terdapat peraturan dasar yang berbeda pula. Dialog terbuka, dimana Anda mengarahkan melalui fasilitasi dan pertanyaan-pertanyaan, memberikan kesempatan bagi perdebatan dan silang pendapat; dan "urun rembuk" bukanlah sesi yang seperti itu.

Dalam sebuah urun rumbuk, Anda perlu menekankan bahwa tidak ada perdebatan, kritisi, atau silang pendapat. Anda akan meminta usulan-usulan dan menuliskan semuanya di sebuah papan tulis, bahkan usulan-usulan yang terdengar konyol sekalipun. Kemudian, buatlah skala prioritas dari semua usulan tersebut. "Urun rembuk" adalah sebuah sesi yang terfokus dan terstruktur dimana setiap peserta perlu belajar dan berlatih prinsip-prinsip dasarnya.

Jangan pernah katakan kepada kelompok apa yang harus dipikirkan atau dilakukan. Anda mungkin ingin melawan sikap apatis, ketidakpedulian, ketergantungan, sakit hati dan ketidakjujuran. Hal ini karena Anda memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat karena semua hal tersebut adalah akar dari kemiskinan.

Namun, Anda harus memfasilitasi mereka untuk menyadari dan mengambil keputusan secara mandiri. Anda harus menerapkan pendekatan fasilitasi ini apabilan Anda ingin menguatkan mereka. (Hindari pendekatan yang bersifat mengajari atau menasehati).

––»«––

© Hak Cipta 1967, 1987, 2007 Phil Bartle
Design Web oleh Lourdes Sada
––»«––
Update terakhir: 2010.03.19

 Halaman utama

 Memulai